Rabu, 11 September 2013

SALURAN AKSES INTERNET DAN KECEPATAN AKSESNYA



Kecapatan Akses Intenet dapat diukur berdasarkan bandwith (lebar pita).
Bandwith merupakan ukuran banyaknya informasi yang mengalir tiap satuan waktu atau
besarnya kapasitas koneksi internet untuk transfer data.
Satuan yang digunakan yaitu bit per second (bps), kilobit per second (kbps), megabit per second
(Mbps).
Konsep bandwith  mempunyai keterbatasan pada panjang atau  jangkauan media/kabel yang
digunakan dan kecepatan maksimal transmisi data pada kabel/media tersebut.

Saluran-saluran Akses Internet dan Kecepatan Aksesnya
Ada beberapa cara untuk mengakses internet diantaranya adalah dengan
menghubungkan komputer kita ke jaringan komputer yang telah terhubung dengan internet. Cara
lain dengan menggunakan saluran telekomunikasi yang kita miliki.

Akses Internet dibagi menjadi 2 :
1.  Akses dial up,  menggunakan modem dan saluran telepon. Biaya akses tergantung dari
lama penggunaan.
2.  Akses dedicated,  memberikan layanan nonstop atau unlimited. Biaya langganan tetap
tiap bulan sesuai tarif ISP (Internet Service Provider).

Berbagai saluran telekomunikasi yang dapat digunakan untuk akses internet seperti :
1.  Saluran telepon rumah
Akses internetnya memerlukan bantuan modem untuk mengubah signal digital ke analog dan
sebaliknya. Kecepatan berkisar 28,8 kbps hingga 56 kbps.
2.  ISDN (Integrated Service Digital Network)
Layanan telepon digital berkecepatan tinggi, koneksi menggunakan bantuan modem dan
kecepatannya hingga 128 kbps.
3.  HDSL (High Data-Rate Digital Subscriber Lines)
Merupakan sistem transmisi berkecepatan tinggi antara 1,544 Mbps hingga 2,048 Mbps.
Saluran ini cocok untuk gedung-gedung perkantoran.
4.  SDSL (Symetrical Digital Subscriber Line)
Disebut symetric karena kecepatan aliran data upload sama dengan download, kecepatan
aliran datanya mencapai 6 Mbps (rata-rata kecepatan 1,544 – 2,048 Mbps)
5.  ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)
Asymetric karena kecepatan kirim data (upload/upstream) berbeda dengan kecepatan
menerima data (download/downstream).
6.  VDSL (Very High-Bit-Rate Digital Subscriber Line)
VDSL dapat mengirimkan data dengan kecepatan 1,6 Mbps  dan menerima data dengan
kecepatan 25 Mbps pada jarak maksimum 900m. VDSL memerlukan serat optik untuk
transmisi data.
7.  VSAT (Very Small Aperture Terminal)
VSAT merupakan pilihan bagi mereka yang berada di daerah terpencil. VSAT berbentuk
piringan berukuran  besar dan menghadap ke langit. Sinyal digital dikirimkan dan diterima ke
satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.
8.  Radio Paket
Merupakan bentuk komunikasi data/aplikasi yang menggunakan gelombang radio sebagai
media koneksi. Untuk akses internetnya digunakan modem khusus untuk radio. Kecepatan
Aksesnya berkisar 1,2 kbps hingga 9,6 kbps.
9.  TV Kabel
Kecepatan transmisi data dapat mencapai 38 Mbps
10.  Kabel Listrik (PLC/Power Line Communication)
Pengiriman data melalui kabel listrik ini dapat dilakukan dengan menumpangkan sinyal
komunikasi yang berisi data di bawah frekuensi aliran listrik. Kecepatan akses internet melalui
saluran ini dapat mencapai 1 Mbps.
11.  Teknologi WAP (Wireless Application Protocol)
Sebuah protokol yang memungkinkan para pengguna ponsel dapat mengakses layanan-layanan online internet dengan menggunakan built-in browser pada ponsel. Kecepatak akses
internetnya dapat mencapai sekitar 9,6 kbps
12.  GPRS (General Packet Radio Service)
Memungkinkan kita dapat mengakses internet di mana pun berada selama sinyal GPRS
tersebut ada. Koneksi via GPRS memiliki laju kecepatan akses sampai 115 kbps.
13.  WiFi (Wireless Fidelity)
Teknologi wireless/nirkabel mampu menyediakan akses internet dengan bandwith besar,
mencapai 11 Mbps. WiFi merupakan teknologi tanpa kabel yang bekerja seperti telepon
seluler di dalam dan di luar rumah namun masih dalam radius jarak dari base station.
Area sekitar base station ini disebut hotspot. Hotspot adalah lokasi yang dilengkapi dengan
perangkat pemancar WiFi sehingga dapat digunakan oleh orang-orang yang berada dilokasi
tersebut untuk mengakses internet dengan menggunakan nootebook/PDA/HP dll yang sudah
memiliki card WiFi.

Tabel kecepatan akses internet :

NO
SALURAN AKSES INTERNET
KECEPATAN/ BIT RATE
1
Saluran Telepon
56 kbps
2
ISDN
128 kbps
3
HDSL
1,544/2,048 Mbps
4
SDSL
1,544/2,048 Mbps
5
ADSL
8 Mbps
6
VDSL
25 Mbps
7
VSAT
55 Mbps
8
Radio Paket
9.600 bps
9
TV Kabel
38 Mbps
10
Kabel Listrik
10.000 kbps
11
WAP
9,6 kbps
12
GPRS
115 kbps
13
WiFi
11 Mbps

History off Barbie

"Seluruh Filosofi saya Barbie adalah bahwa melalui boneka, gadis kecil bisa apa saja dia ingin menjadi. Barbie selalu mewakili fakta bahwa seorang wanita memiliki pilihan. "

- Ruth Handler (pencipta boneka Barbie), pada terinspirasi oleh daya tarik putrinya Barbara dengan kehidupan remaja dan cinta untuk boneka fashion.

Ruth dan Elliot Handler mendirikan Mattel Creations pada tahun 1945, dan 14 tahun kemudian, Ruth Handler memberikan dunia boneka Barbie. Ketika ditanya hubungannya dengan Barbie, Ruth hanya menjawab, "Aku ibu Barbie."

Inspirasi untuk Barbie datang sebagai Ruth menyaksikan putrinya Barbara bermain dengan boneka kertas. Barbara dan teman-temannya menggunakan mereka untuk bermain dewasa atau remaja make-percaya, membayangkan peran sebagai mahasiswa, cheerleaders, dan orang dewasa dengan karir. Ruth segera menyadari bahwa bereksperimen dengan masa depan dari jarak yang aman melalui bermain berpura-pura adalah bagian penting dari tumbuh dewasa. Dia juga melihat kekosongan produk dan bertekad untuk mengisi ceruk yang dengan boneka fashion tiga dimensi.

Beberapa tahun dan banyak desain kemudian, Mattel Barbie diperkenalkan, Teen-Umur Model Fashion, kepada pembeli mainan skeptis di Toy Fair tahunan di New York pada tanggal 9 Maret 1959. Belum pernah mereka melihat boneka sehingga benar-benar tidak seperti bayi dan balita boneka populer pada saat itu.

Hari ini, dengan profesional melanjutkan tebal dari buku telepon, lingkaran teman-teman yang menyaingi jaringan sosial dan komunitas peduli yang mencakup seluruh dunia, Barbie terus menemukan cara baru untuk menginspirasi dan mendorong generasi berikutnya perempuan.

Barbie and Ken Were Fucking...

The 11th chapter of this slim, deceptively slight and surprisingly moving novel opens as such: “Barbie and Ken were fucking. They were fucking and screwing and doing it.” The Jim Thompson-esque story, about a judiciary candidate whose daughters are kidnapped by a religious cult, has a peculiar twist: the victims are mice, the culprits are Sunshine Family figurines, and the private detectives on the case are Mattel’s iconic doll-couple—who, when they’re not putting the screws on underworld sources, are screwing each other wildly and weirdly: Barbie will remove her arm and Ken will put his hand in her shoulder hole, or they’ll put each other’s heads on their own neckballs and slam their bodies together.
You might be thinking this sounds stupid, and I don’t blame you; such pop-culture subversion was already facile back when people got into it in the 90s. But Reifler’s aim isn’t to make you reconsider animals or the innocent toys you may or may not even remember (I mean, what’s a Sunshine Family doll anyway, right?); instead, it’s to tell a real-but-absurd story in the only manner that makes sense: by stripping away its verisimilitude to reveal the cold preposterousness beneath, as if it’s the only way to capture the unreality of real experience.
Is it real experience? Near the book’s end, we learn that, years later, one of the kidnapped mice-children “would sit down with a pen and notebook and begin to write down what happened. She would get no farther than two sentences. Those sentences would disgust her...” I don’t know if Reifler or someone close to her was kidnapped by crazies as a child, but that’s how the book reads to me—a fantastical-yet-truer alternative to those two sentences. Its 103 strange pages reject the title character’s Panglossian philosophy, which holds that everyone is inherently good unless corrupted by outside pressure, not by averring that there are also intrinsically evil people, but by showing that some people are horrifyingly empty, like mass-produced plastic dolls, operating outside of ordinary ethical boundaries.

Barbie so interesting :)













Rabu, 04 September 2013

tumblr

Orang yang berpikiran positif, dalam kondisi apapun juga selalu memacu dirinya sendiri ke arah yang lebih baik, tanpa terpengaruh oleh kondisi luar, selalu berusaha melihat dari segi positif, dan menjadikan halangan sebagai tantangan untuk maju ;)